Cerita Bulan Madu ke Nusa Ceningan - Marlina

Cerita Bulan Madu ke Nusa Ceningan

09.00

Nusa Ceningan dimana tuh? Bali? Yuhu, kamu benar.

Jadi, Nusa Ceningan itu ceritanya adalah pulau kecil yang diapit oleh dua pulau lainnya yaitu Nusa Lembongan dan Nusa Penida. Ketiga pulau tersebut lokasinya emang berderet dan yang paling dekat dengan pulau Bali adalah Nusa Lembongan. Nah, untuk menuju ke Nusa Ceningan, kamu harus naik speed boat dari Bali, baru kemudian meneruskan perjalanan dengan jalur darat. Ribet ya?

Eits tenang dulu, kamu bakalan seneng banget kalau udah sampai di Nusa Ceningan. Nggak hanya karena iming-iming pemandangan alam yang bikin seger mata tapi juga suasananya yang cocok untuk refreshing. Dan iming-iming lainnya dari pulau ini yang paling bikin saya semangat adalah Le Pirate Beach Club.

Le Pirate Beach  Club
Le Pirate Beach Club adalah salah satu hotel yang menjadi pusat perhatian dan paling populer di Nusa Ceningan. Tak hanya karena arsitektur dan dekorasi bangunan, tapi juga lokasinya yang dekat banget sama pantai. Buka pintu kamar, langsung deh bisa ngeliatin ombak yang berdebur. Kebayang nggak tuh asyiknya? Alasan itulah yang bikin saya makin tertarik untuk pergi berbulan madu ke Nusa Ceningan dan menginap di Le Pirate Beach Club.


Sudah sejak lama sebenarnya saya mendapat rekomendasi dari teman-teman yang pernah berlibur ke Nusa Ceningan. Rekomendasi yang terpercaya dan bikin saya makin kepengen untuk pergi kesana. Tapi mengingat waktu itu belum menikah, saya tahan dulu deh keinginan itu. Karena bagi saya, pergi berlibur ke Bali memang paling enak jika bersama pasangan sah. Duile! Merasa lebih aman dan tenang dan yang paling penting bisa ngirit biaya sewa hotel, ya nggak?

Begitu sudah menikah, langsung deh saya ajukan Nusa Ceningan sebagai pilihan untuk berbulan madu. Alhamdulillah suami manut-manut aja karena yang paling penting sesuai dengan rencana anggaran. Langsung deh semangat 45 hunting tiket pesawat dan booking hotel di Le Pirate Beach Club tentu saja.

Awalnya sempat takut kamar udah penuh. Soalnya nih, dari review yang saya baca di blog, untuk booking kamar di Le Pirate Beach Club harus jauh-jauh hari, paling nggak 3-4 minggu sebelum tanggal check in. Eh kok ya Alhamdulillah, begitu buka website Le Pirate Beach Club masih ada 2 kamar yang available. Tanpa pikir panjang, langsung saya booking. Waktu itu saya pesan memang masih sebulan sebelumnya sih, jadi mungkin masih ada kesempatan. Padahal bulan Maret adalah waktu low season, jadi saya pikir akan banyak orang pergi berlibur karena tiket dan akomodasi cenderung lebih murah. Tapi ya namanya rezeki, disyukuri dan yang paling penting bisa pergi berlibur bersami suami. Yeay!

So, sekeren apa sih Nusa Ceningan dan tentu saja Le Pirate Beach Club?


Yang jelas bagi saya dan suami yang sama-sama suka pantai, Nusa Ceningan jadi tujuan yang pas dan menyenangkan. Ditambah lagi, Nusa Ceningan menawarkan kenyamanan hidup dengan suasana yang nggak se crowded Bali. Sementara daya tarik Le Pirate Beach Club sendiri lebih kepada arsitektur bangunan yang Instagramable. Ya gitu, baik hotel maupun cafe yang memiliki dekorasi yang unik biasanya akan meledak di pasaran dan menjadi daya tarik konsumen. Le Pirate Beach Club ini salah satunya.

Le Pirate Beach Club merupakan hotel berbasis beach club yang memiliki dekorasi dominan warna putih dan biru turquoise. Beach club ini memiliki kamar kecil dengan luas sekitar 3x5 meter yang berbentuk rumah kayu. Di dalamnya terdapat satu tempat tidur atau dua tempat tidur bertingkat, satu AC dan satu kipas angin.


Untuk kamar, Le Pirate punya dua jenis kamar yaitu Beach Box dan Bunk Bed Room. Beach Box dibanderol kurang lebih Rp 450 ribu/malam untuk maksimal 2 orang, dengan fasilitas breakfast dan free WIFI. Sementara Bunk Bed Room harganya sama per malam, hanya saja untuk jumlah penghuni maksimal bisa sampai 4 orang. Oya harga ini bisa berubah sewaktu-waktu dan biasanya kalau pas nggak low season bisa sampai Rp 1 juta/malam. Rajin-rajin hunting dan survey harga aja kalau memang tertarik untuk menginap di Le Pirate, yes.


Selain menawarkan ruangan dengan satu atau dua tempat tidur saja, beach club ini juga memiliki kamar mandi yang cukup unik dan berada di belakang kamar. Beratapkan langit dan hanya dipagari bambu setinggi dua meter saja. Ya, benar-benar kamar mandi terbuka dan menyatu dengan alam. Tapi fasilitasnya cukup lengkap kok, ada shower, wastafel dan toilet di dalamnya.



Dan yang tak kalah menarik adalah bagian teras depan kamar yang disediakan hammock dan bantal kecil yang bikin kita berdua bisa duduk santai menikmati keindahan laut.


Nah, seperti yang udah saya bilang tadi, kalau kamu tertarik untuk menginap di Le Pirate, sebaiknya memang booking jauh-jauh hari, ya paling nggak 1 bulan sebelumnya. Tapi jangan khawatir kalau semisalnya kehabisan kamar, kamu masih bisa kok datang ke Le Pirate dengan mengunjungi restorannya. Nggak ada minimum order, tapi kamu bakal disuguhkan view pantai yang menenangkan. Oya, untuk harga menu di restoran Le Pirate berkisar antara Rp 20 ribu - 150 ribu. Buat umat muslim, perhatikan setiap menu baik-baik ya karena memang ada beberapa makanan yang mengandung daging babi.


Well, di Le Pirate kemarin, saya dan suami menginap selama 3 hari 2 malam dengan total biaya yang kita keluarkan sekitar Rp 900 ribu. Cukup terjangkau bukan dengan segala fasilitas dan pemandangan yang mengelilinginya? Tapi, karena saya meminta fasilitas airport transfers dan speed boat, jadi saya mengeluarkan tambahan biaya untuk transportasi sebesar Rp 1 juta. Dengan biaya tersebut, kita berdua udah nggak usah repot-repot lagi mikir transportasi selama di Nusa Ceningan dan Bali.


Sesampai di hotel, kita berdua cukup kelelahan akibat perjalanan laut dengan kondisi ombak laut sedang pasang. Saya yang tadinya nggak pernah mabuk jadi ikut-ikutan sempoyongan. Alhasil hari pertama di Nusa Ceningan, kita habiskan di Le Pirate saja sambil berenang di kolam renang dan menikmati suasana pantai. Eh, tapi suami saya aja sih yang berenang, saya nonton dia aja sama birunya langit siang itu udah cukup mengobati rasa lelah.


Baru deh di hari kedua, kita memutuskan untuk menyewa motor dan mengunjungi wisata alam terdekat dari Le Pirate. Tadinya sih pengen ke Nusa Lembongan juga tapi karena cuaca lagi panas-panasnya, jadi kita memutuskan untuk berkeliling Nusa Ceningan saja. Itupun belum semua kita kunjungi karena saya sudah nggak kuat dengan teriknya matahari, jadi pengennya cepet-cepet kembali ke hotel saja. Hehe.

Tempat-tempat wisata yang kita kunjungi di Nusa Ceningan, hampir semua masih 'perawan'. Plang penunjuk jalan pun masih sangat-sangat sederhana. Karena lokasinya masih tersembunyi, kondisi jalannya pun masih ada yang belum diaspal. Dari sekian banyak pilihan, kita memutuskan untuk menjelajahi kawasan pantai saja, diantaranya adalah Blue Lagoon, Secret Beach dan Mahana Points. Ketiganya sangat memanjakan mata kita berdua, birunya debur ombak dipadu cerahnya langit. Indah dan menenangkan.

Blue Lagoon adalah pantai tebing karang yang berada di teluk kecil. Jarak antara atas tebing dengan pantai sangat tinggi, sekitar 20 meter. 
Secret Beach, pantai berpasir putih yang berada di teluk kecil. Kanan dan kiri pantai ini hutan dan semak.
Mahana Points adalah sebuah kafe di atas tebing karang menghadap ke laut. Di sini, pengunjung bisa duduk santai sambil menikmati birunya laut atau surfing dan jumping dari ketinggian sekitar 2 meter.
Tak terasa sudah hari ketiga berada di Nusa Ceningan, kita berdua tak pergi kemana-mana. Hanya di hotel saja, duduk berdua menikmati pemandangan laut. Sisanya menyiapkan hati untuk move on dan melanjutkan perjalanan ke Seminyak, Bali. Saya dan suami benar-benar mencelupkan kekaguman pada Nusa Ceningan dan merasa bersyukur atas betapa manisnya perjalanan bulan madu ini. Alhamdulillah...


Oya yang terakhir dan yang paling penting adalah cara untuk ke sini. Jadi, semisal kamu perjalanan dari bandara, langsung saja menuju Pantai Sanur. Dari sana, kamu harus nyebrang ke Nusa Lembongan pakai speed boat dengan harga tiket Rp 550.000 pulang pergi. Perjalanan dari Pantai Sanur ke Nusa Lembongan membutuhkan waktu sekitar 45 menit. FYI, nama speed boat yang kita berdua pakai adalah Marlin Lembongan Cruiser.

Sampai di Nusa Lembongan, kita berdua sudah dijemput oleh tim dari Marlin Lembongan Cruiser menggunakan pick up. Udah deh, kita tinggal duduk aja di pick up bareng bule-bule yang kebetulan memakai jasa transportasi yang sama dan tujuan yang sama pula yakni Le Pirate. Perjalanan darat dari Nusa Lembongan ke Nusa Ceningan sekitar 10 menit dengan kondisi jalan persis banget kayak di Gunung Kidul.


Kalau udah ketemu sama jembatan gantung warna kuning, itu artinya kamu sudah memasuki wilayah Nusa Ceningan. Dari jembatan itulah, perjalanan dilanjutkan menggunakan pick up menuju Le Pirate Beach Club dengan waktu sekitar 5-10 menit.

Tadaaa, selamat datang di Le Pirate...


Gimana? Tertarik untuk mengunjungi Nusa Ceningan untuk alternatif tujuan bulan madu kamu?


XOXO,

Marlin Samhan :)






You Might Also Like

3 comments

  1. Belum pernah ke Bali, kepengen suatu saat bisa ke sana sama keluarga
    Hotelnya unik ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga ada rezeki ya mbak biar suatu saat bisa jalan-jalan ke Bali sama keluarga :) Iya mbak unik banget hotelnya <3

      Hapus
  2. Booking tiket untuk ke le pirate ini pake apa ya mbaknya? traveloka atau yang lain? :) bisa share dong

    BalasHapus

BRILIO.NET

LATEST VIDEOS

Perempuan Punya Karya

Perempuan Punya Karya