Saat ini, perkembangan fashion hijab kian menjadi sorotan fashionista muslimah yang selalu ingin tampil menarik. Para muslimah yang menggunakan hijab tak hanya mengikuti perkembangan model hijab, tetapi juga pilihan motif yang makin beragam. Dan salah satu model hijab yang ngetren sejak akhir tahun lalu adalah printed scarf.
Tren printed scarf diperkuat dengan semakin banyaknya desainer atau brand yang mencoba berinovasi dengan mengeluarkan scarf bermotif eksklusif. Tren ini juga ikut diramaikan oleh para aktris dan selebgram hijab Indonesia yang sering memakai printed scarf sesuai dengan gayanya masing-masing. Tak heran jika pada akhirnya printed scarf ramai dilirik oleh para muslimah yang ingin tampil sederhana tapi tetap elegan. Kamu salah satunya yang mengikuti tren printed scarf?
Nah, dari sekian banyak printed scarf yang diproduksi oleh desainer atau produsen hijab, motif apa nih yang jadi favorit kamu sampai sekarang? Motif garis-garis, animal print, etnik atau bunga-bunga yang bermekaran?
Tren printed scarf diperkuat dengan semakin banyaknya desainer atau brand yang mencoba berinovasi dengan mengeluarkan scarf bermotif eksklusif. Tren ini juga ikut diramaikan oleh para aktris dan selebgram hijab Indonesia yang sering memakai printed scarf sesuai dengan gayanya masing-masing. Tak heran jika pada akhirnya printed scarf ramai dilirik oleh para muslimah yang ingin tampil sederhana tapi tetap elegan. Kamu salah satunya yang mengikuti tren printed scarf?
Nah, dari sekian banyak printed scarf yang diproduksi oleh desainer atau produsen hijab, motif apa nih yang jadi favorit kamu sampai sekarang? Motif garis-garis, animal print, etnik atau bunga-bunga yang bermekaran?
Kalau saya pribadi sih karena suka dengan bunga-bunga, jelas motif inilah yang jadi favorit sampai hari ini. Tapi biar nggak keliatan norak dan biar nggak kayak pakai gorden, saya sangat selektif saat memilih motif bunga-bunga untuk dikenakan sebagai hijab. Soalnya nih, sejak motif bunga populer, banyak brand dan online shop yang latah membuat hijab motif bunga tapi mekarnya malah bikin penampilan too much. Ngerasa gitu nggak sih?
Ya karena alasan itulah saya cuma mengoleksi printed scarf dengan jumlah yang sedikit. Pilih-pilih banget deh pokoknya kalau mau beli printed scarf. Lagipula untuk aktivitas sehari-hari saya memang lebih memilih untuk memakai hijab model pashmina motif basic. Aman untuk dipadukan dengan pakaian model apa saja, mudah dikreasikan dan pilihan warnanya juga banyak. Sementara untuk printed scarf biasanya hanya cenderung pada satu warna saja, jadi saya kurang berani untuk memadupadankan dengan pakaian saya yang cenderung bermotif. Pasti saya akan memakainya dengan pakaian warna netral dan simpel, karena saya sudah tampil stand out dengan printed scarf yang saya kenakan.
Nah, dari koleksi printed scarf yang saya miliki, ada 5 hijab yang jadi favorit saya sejauh ini. Kebanyakan sih local brand atau hasil karya desain teman sendiri. Tapi semuanya benar-benar recommended deh untuk dikoleksi. Apa aja? Nih dia koleksi printed scarf kesayangan saya.
1. Angel Lelga by Itang Yunasz.
Ya, scarf segi empat ini adalah brand hijab milik artis Angel Lelga. Angel Lelga sudah menekuni bisnis kerudung bak model hijab Turki sejak tahun 2016. Seinget saya, waku itu model hijab Turki belum ngetren seperti sekarang, jadi bisa dibilang printed scarf juga ikut dipopulerkan oleh Angel Lelga.
Dibanderol dengan harga Rp 245 ribu, Angel Lelga menyuguhkan scarf cantik berbahan poly satin dengan motif bunga yang unik. Saya membeli printed scarf bunga-bunga ini lewat toko online HijUp. Saya sudah lama naksir motif ini sebenarnya, tapi saya baru semangat membelinya saat HijUp menggelar diskon, hihi lumayan kan dapet diskon meski waktu itu hanya sekitar 10%. Alhamdulillah...
Dibanderol dengan harga Rp 245 ribu, Angel Lelga menyuguhkan scarf cantik berbahan poly satin dengan motif bunga yang unik. Saya membeli printed scarf bunga-bunga ini lewat toko online HijUp. Saya sudah lama naksir motif ini sebenarnya, tapi saya baru semangat membelinya saat HijUp menggelar diskon, hihi lumayan kan dapet diskon meski waktu itu hanya sekitar 10%. Alhamdulillah...
Kenapa saya naksir motif ini? Nggak norak kesannya begitu saya melihat motif bunganya via web dan alhasil langsung deh jatuh cinta. Sementara dari segi bahan nggak membutuhkan perawatan ekstra karena memang jenis poly satin tidak terlalu sensitif dengan sinar matahari. Dan yang bikin jatuh cinta lagi adalah printed scarf ini nggak terlalu licin, mudah dibentuk dan nggak gampang kusut. Jadi kalaupun nggak sempet disetrika, lipatan hijab nggak bikin penampilan saya jadi bad jilbab day. Duh, saya paling sebel kalau pakai hijab segi empat tapi lipatannya keliatan.
Tapi nih kelemahan dari printed scarf ini adalah kesan motifnya yang mewah, jadi saya hanya bisa memakainya untuk acara semi formal dan formal saja. Tapi itu nggak masalah, karena sedari awal saya memang ingin menggunakan printed scarf bunga-bunga warna merah ini untuk acara tertentu saja. Lagipula menurut saya bahan dari printed scarf yang terlihat terlalu glossy dan mengkilap emang kurang cocok kalau dipakai untuk beraktivitas sehari-hari, terutama pada siang hari. Lebih elegan kalau dipakai saat malam hari. Tapi saat saya mencoba untuk memakainya siang hari juga nggak masalah, tetep terlihat elegan dan stylish kok.
Tapi nih kelemahan dari printed scarf ini adalah kesan motifnya yang mewah, jadi saya hanya bisa memakainya untuk acara semi formal dan formal saja. Tapi itu nggak masalah, karena sedari awal saya memang ingin menggunakan printed scarf bunga-bunga warna merah ini untuk acara tertentu saja. Lagipula menurut saya bahan dari printed scarf yang terlihat terlalu glossy dan mengkilap emang kurang cocok kalau dipakai untuk beraktivitas sehari-hari, terutama pada siang hari. Lebih elegan kalau dipakai saat malam hari. Tapi saat saya mencoba untuk memakainya siang hari juga nggak masalah, tetep terlihat elegan dan stylish kok.
2. Pandora Scarf by TEMPA.
Bisa dibilang pandora scarf adalah koleksi hijab segi empat motif pertama yang saya miliki. Rara Kuastra adalah seniman di balik printed scarf berwarna biru ini. Kemampuannya melukis tak hanya ia salurkan lewat media canvas atau kertas tapi juga kain. Rara adalah salah satu seniman muda favorit saya karena karyanya yang kental dengan nuansa 'homey'. Hasil lukisan dan ilustrasi Rara selalu nggak jauh-jauh dari tema bunga dan tanaman. Jadi ketika ia membuat printed scarf dengan tema tersebut, saya langsung jadi penggemarnya dan daftar jadi pembelinya.
Tapi nih, dari sekian banyak motif printed scarf yang dibuat oleh Rara lewat brand TEMPA, saya malah menjatuhkan pilihan bukan pada motif bunga tapi motif aksesori wanita seperti yang terlihat pada pandora scarf ini. Kesannya eksklusif nggak sih kalau punya scarf motif demikian diantara banyaknya scarf motif bunga-bunga yang dijual di pasaran. Apalagi ada nilai orisinalitas dari printed scarf ini.
Sesuai namanya, printed scarf umumnya hadir dengan motif khas dan limited yang dicetak khusus pada kain pilihan sang desainer. Jadi nggak heran kalau pandora scarf ini dipatok harga yang cukup mahal, yaitu Rp 350 ribu. Tapi harga tersebut terbilang wajar mengingat keeksklusifan motif dan kualitas bahan yang digunakan. Nggak cuma itu, selain motif yang eksklusif, scarf berbahan satin ini juga super duper nyaman banget. Mudah dibentuk dan nggak terlalu lemes. Kalaupun kamu males memakai inner, printed scarf ini nggak akan licin dan bikin hijab kamu jadi berantakan.
Printed scarf ini mulanya didesain untuk dikenakan di bagian leher atau kepala. Tapi karena motif scarf ini terlalu sayang kalau nggak 'dipamerkan' jadi saya mengenakannya sebagai penutup kepala. Ya karena memang fungsi scarf tak hanya berguna sebagai aksesori saja bukan, tapi juga bisa dikenakan sebagai hijab. Apalagi buat para muslimah yang naksir scarf lucu, bisa tuh dipakai sebagai hijab. Ya nggak?
3. Sadu Square by Kami Idea.
Motif yang unik, limited, dan berkarakter membuat printed scarf produk dari Kami Idea ini nggak pasaran. Kami Idea sendiri merupakan brand fashion busana muslim yang didirikan oleh Istafiana Candarini, Nadya Karina dan Afina Candarini pada 2009. Tak mau ketinggalan dengan tren printed scarf, Kami Idea pun ikut menyuguhkan koleksi hijab segi empat dengan motif kupu-kupu.
Terinspirasi dari keindahan alam, membuat printed scarf ini terlihat kalem tapi tetap fresh look saat digunakan sebagai hijab. Pilihan warna sadu square cenderung bermain pada earth tone color, sementara untuk bahan yang digunakan adalah voal.
Voal? Ya, scarf berbahan voal memang sudah terjamin kenyamanannya. Jadi ketika saya mengetahui printed scarf ini menggunakan bahan tersebut langsung deh kepincut. Soalnya udah lama penasaran karena banyak yang bilang kalau scarf yang menggunakan bahan voal itu nyaman saat digunakan. Eh ternyata terbukti, begitu saya memegang dan memakai sadu square ini beneran nyaman. Bahannya halus dan lembut jadi sangat cocok digunakan pada siang hari.
Terinspirasi dari keindahan alam, membuat printed scarf ini terlihat kalem tapi tetap fresh look saat digunakan sebagai hijab. Pilihan warna sadu square cenderung bermain pada earth tone color, sementara untuk bahan yang digunakan adalah voal.
Voal? Ya, scarf berbahan voal memang sudah terjamin kenyamanannya. Jadi ketika saya mengetahui printed scarf ini menggunakan bahan tersebut langsung deh kepincut. Soalnya udah lama penasaran karena banyak yang bilang kalau scarf yang menggunakan bahan voal itu nyaman saat digunakan. Eh ternyata terbukti, begitu saya memegang dan memakai sadu square ini beneran nyaman. Bahannya halus dan lembut jadi sangat cocok digunakan pada siang hari.
Tapi kekurangan dari bahan voal adalah tidak lentur jadi sulit dikreasikan. Namun bagi saya yang memakai hijab, kekurangan ini malah jadi kelebihan dan kesenangan pribadi, alasannya saya nggak suka dengan printed scarf yang memiliki sifat bahan lentur. Karena kalau terlalu lentur, gampang mleyot-mleyot gitu terutama di bagian lengkungan atas kepala.
Well, dari empat koleksi sadu square saya akhirnya membeli warna sand dan baby teal. Iya punya dua warna soalnya emang nyaman banget buat dipakai beraktivitas sehari-hari. Meski harga printed scarf ini lumayan mahal yaitu Rp 300 ribu tapi saya masih pengen nambah dua warna lagi. Tapi belum kesampaian mengingat koleksi ini sangat limited dan banyak diminati oleh para muslimah yang tak kuat memegang dompet. Hehe.
Well, dari empat koleksi sadu square saya akhirnya membeli warna sand dan baby teal. Iya punya dua warna soalnya emang nyaman banget buat dipakai beraktivitas sehari-hari. Meski harga printed scarf ini lumayan mahal yaitu Rp 300 ribu tapi saya masih pengen nambah dua warna lagi. Tapi belum kesampaian mengingat koleksi ini sangat limited dan banyak diminati oleh para muslimah yang tak kuat memegang dompet. Hehe.
4. Triango Scarf by Gotosovie.
Printed scarf ini saya dapetin langsung dari owner Gotosovie, Mbak Ewindha. Brand tas asal Jogja ini memang kerap berinovasi dengan menghadirkan produk-produk pendukung dalam dunia fashion wanita. Dan salah satu produk yang dirilis pada bulan Oktober 2016 lalu adalah Triango Scarf. Memang sudah lama, tapi printed scarf ini jadi salah satu favorit saya sampai sekarang, terutama untuk dikenakan sehari-hari.
Triango Scarf merupakan koleksi scarf perdana dari Gotosovie yang mengambil tema 'Hello Triango', yang artinya dalam bahasa Italia adalah segitiga. Filosofi ini menggambarkan segitiga yang mempunyai 3 titik antara Gotosovie sebagai produsen, konsumen dan produk Gotosovie yang dimiliki oleh konsumen. Widih, dalem ya~
Motif printed scarf ini minimalis dengan desain segitiga yang penuh arti. Untuk koleksi Hello Triango, Gotosovie merilis tiga warna yaitu cream, light grey dan soft pink. Saya sendiri memilih warna cream karena mood saya sedang menyukai warna coffee tone kala itu. Alasan lain karena warna cream memberikan kesan feminin namun tetap klasik sehingga cocok untuk dikenakan saat acara kasual maupun formal. Sementara untuk bahan, Triango Scarf menggunakan bahan satin silk yang lembut jadi nggak bikin gerah dan tetap nyaman.
Namun, kekurangan dari printed scarf yang menggunakan bahan satin silk adalah sedikit licin. Jadi saat mengenakan sebagai hijab, saya harus menyetrika scarf ini terlebih dahulu biar terbebas dari lipatan yang menganggu dan mudah dibentuk saat dikenakan.
5. Kembang-kembang by Marlina.
Printed scarf brand milik siapa nih? Kok belum pernah denger? Hehe, jadi scarf ini buatan saya sendiri. Alias, saya hunting kainnya sendiri kemudian saya jahit tepi ke penjahit langganan.
Kebiasaan hunting bahan dan membuat model baju sendiri memang sudah saya lakukan sejak kuliah. Alasannya selain karena masalah ukuran, saya memang senang membuat baju desain sendiri yang disesuaikan dengan tren fashion yang sedang happening. Cuma sayang aja saya belum bisa jahit sendiri.
Terkadang kalau pas pengen beli baju, ketika melihat bahan dan harganya yang nggak sesuai, saya jadi geregetan dan terlintas pikiran 'Ah, model gini mah bisa bikin sendiri, lebih murah dan sesuai ukuran lagi.' Kalau udah gini, biasanya saya langsung hunting bahan yang sama dan disulap jadi baju yang sesuai keinginan saya.
Berbeda dengan hijab, saya lebih memilih membeli daripada hunting kain dan jahit sendiri. Lebih praktis dan terkadang jatuhnya lebih murah kalau beli. Beda dengan printed scarf yang lagi menjamur, saya malah geregetan karena motifnya yang terlalu banyak jadi bikin bingung dan malah merasa tertantang kenapa nggak bikin sendiri aja. Dan akhirnya bikin sendiri deh printed scarf kembang-kembang ini.
Bulan Januari lalu, kain maxmara sedang sangat digandrungi oleh penggemar printed scarf. Saya penasaran dan langsung hunting maxmara bermotif untuk dijadikan hijab. Ternyata rasa penasaran saya terpuaskan karena ternyata kain maxmara teksturnya lembut jika dipegang dan sedikit 'shiny' warnanya. Selain itu scarf berbahan maxmara sangat nyaman untuk digunakan dan bikin penampilan terkesah mewah.
Ya, meskipun scarf kembang-kembang ini motifnya nggak eksklusif tapi worth it banget untuk dikoleksi dan saya malah seneng banget dengan printed scarf hasil hunting saya ini. Menurutmu gimana printed scarf kembang-kembang ini? Bagus nggak?
Well, selain koleksi printed scarf di atas, masih banyak banget printed scarf yang pengen saya beli. Mulai dari koleksi floral dari dUCk, jilbab abstrak milik Dian Pelangi dan printed scarf dari beberapa online shop kenamaan di Instagram. So, ada rekomendasi printed scarf yang harus saya koleksi nggak? Apa alasannya? Saran yang bikin dompet saya jebol bakalan saya buatin scarf kembang-kembang seperti di atas, deh. Mau nggak? Kasih saran ya~