Sungguh tak terbayangkan saya bisa terkena infeksi jamur kulit. Rasanya selama tiga puluh tahun hidup di dunia ini tak pernah sekalipun mengalami infeksi kulit, apalagi yang disebabkan oleh jamur. Awalnya saya sempat merasa down bahkan stres karena infeksi jamur kulit yang saya alami sebulan belakangan cukup menganggu karena terasa sangat gatal dan munculnya pun di bagian yang mengkhawatirkan. Namun, berkat penanganan cepat dan obat yang tepat, jamur kulit yang tadinya berkembang biak kini bisa teratasi. Tak hanya itu, kondisi mental saya pun sudah jauh lebih baik dan akhirnya memutuskan untuk berbagi pengalaman lewat tulisan ini.
Mulanya saya berpikir bahwa rasa gatal yang muncul di bagian pinggang penyebabnya bukan karena infeksi jamur kulit. Namun karena iritasi ringan akibat pemakaian celana jeans yang saya pakai selama berjam-jam, yang kebetulan terbilang ketat sehingga membuat kondisi kulit jadi lembap dan basah. Kondisi ini terkadang memang saya alami dan biasanya mereda ketika sudah mandi dan berganti pakaian. Tapi ternyata rasa gatal yang saya alami di bagian pinggang (tepatnya di area karet celana dalam) membuat kondisi kulit di sekitarnya memerah, bahkan terbentuk adanya ruam dan bintik-bintik kecil. Parahnya lagi, gatal-gatal yang saya rasakan mulai menyebar ke daerah lain seperti selangkangan dan perut.
Tak mau kondisi makin parah, akhirnya saya memutuskan untuk menemui dokter kulit di rumah sakit. Cukup takut sebenarnya untuk pergi ke fasilitas kesehatan saat pandemi corona masih mewabah. Namun melihat bintik-bintik merah yang sudah semakin menyebar dan rasa gatal tak tertahankan, saya tetap memberanikan untuk mendatangi RSUP dr. Sardjito (yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayah Yogyakarta). Pertimbangan saya sewaktu itu karena pernah konsultasi dengan dokter kulit di sana, jadi pihak poliklink kulit dan kelamin pasti memiliki rekam medis saya dan riwayat pemeriksaan yang pernah saya jalani. Alasan administrasi juga jadi pertimbangan karena saya sudah hafal betul mekanisme untuk melakukan pemeriksaan di RSUP dr. Sardjito sehingga bisa menghemat waktu dan tak perlu berlama-lama menunggu di rumah sakit.
Diagnosis Jamur Kulit
Pengobatan Jamur Kulit
Tips Pencegahan Jamur Kulit
Sampai sekarang, sebulan usai terkena infeksi jamur kulit, saya masih menduga-duga penyebab utamanya. Kondisi apa yang menyebabkan saya termasuk orang yang rentan mengalami infeksi jamur kulit? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang masih berlarian di kepala. Bahkan saya sempat menduga penyebabnya karena kurang menjaga kebersihan diri. Tapi saya (tak bisa menerima) tak percaya kalau itu jadi penyebab utamanya. Secara, saya termasuk orang yang sangat menjaga kebersihan tubuh, terlebih untuk daerah sensitif.
Namun kalau dari penjelasan dokter sih, kondisi yang menyebabkan saya lebih rentan mengalaminya karena pakaian ketat yang saya pakai. Saya pun mencoba mengingat kembali kebiasaan dan cara berpakaian sebelum terkena infeksi jamur kulit. Dan memang saya mengiyakan karena beberapa minggu sebelum merasakan gatal-gatal dan muncul bintik-bintik merah, saya sering memakai pakaian ketat seperti celana jeans. Begitu pula dengan pakaian dalam yang saya kenakan, bahannya tak mudah menyerap keringat. Jadi, saya menduga pakaian ketat dan bahannya yang tak mudah menyerap keringat adalah biang keladinya.
Nah, untuk menghindari terjadinya jamur kulit, ada beberapa tips yang ingin saya bagikan dan bisa dilakukan:
- Segera ganti pakaian bila tubuh berkeringat (apalagi basah), terlebih bagi seseorang yang mudah berkeringat.
- Gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat dan jangan terlalu ketat! Celana jeans yang ketat dan pakaian dalam yang bukan berbahan katun jangan sering-sering dipakai ya...
- Sebaiknya tak menggunakan handuk atau pakaian orang lain (apalagi kalau dia memiliki penyakit kulit).
- Segera konsultasi dengan dokter bila muncul gejala-gejala yang mengarah pada penyakit kulit.
- Dan kalaupun memang terkena infeksi jamur kulit (sama seperti yang saya alami) jangan pernah menggaruk bagian kulit yang terinfeksi karena akan memparah kondisi kulit dan meninggalkan bekas yang menganggu penampilan.
- Pakailah obat sesuai dengan anjuran pakai, jangan melebihi atau kurang dari jumlah pemakaian yang diharuskan. Tetap rutin menggunakannya selama beberapa hari setelah bintik/ruam di kulit hilang untuk memastikan tak ada jamur yang tertinggal.
- Sabar. Tips yang mungkin terdengar klasik namun ini membantu saya untuk lebih menerima kondisi yang saya alami dan menjalani pengobatan yang memakan waktu tak sebentar ini dengan penuh kerelaan.
Sekian cerita yang bisa saya bagikan terkait pengalaman terkena infeksi jamur kulit. Semoga bermanfaat dan bisa dijadikan pembelajaran bersama ya! Dan kalau ada yang pernah mengalami kondisi yang sama, cerita juga dong di kolom komentar...
Stay healthy, stay happy :)