Retinol VS Menyusui
18.00
Hampir dua tahun lamanya saya merasa ragu untuk memakai serum yang mengandung retinol karena belum benar-benar yakin aman nggak kandungan retinol dipakai saat hamil dan menyusui. Secara kandungan serum biasanya lebih tinggi atau lebih aktif dibanding produk skincare lainnya. Apalagi ada retinol, yang menurut berbagai sumber harus dihindari pemakaiannya selama kehamilan dan menyusui.
Tapi sekarang, akhirnya saya berani untuk memakainya serum yang mengandung retinol saking udah nggak tahan lagi buat mencoba produk-produk serum di pasaran yang kian menarik dan menjanjikan. Belum lagi banyak teman-teman blogger dan beauty enthusiast yang sering tebar 'racun' serum favorit mereka. Sukses deh bikin saya makin tergiur! Terus kenapa akhirnya baru sekarang berani memasukkan produk serum dalam tahapan pemakaian skincare?
Dulu, saat masih hamil Arsa, saya memang memutuskan untuk tidak menggunakan serum. Selain karena alasan kandungan bahannya, saya sebenarnya malas ribet kalau harus pakai banyak produk skincare selama kehamilan. Tapi sekarang, saya mulai menambahkan serum dalam tahapan pemakaian skincare. Iya, saya sekarang memang masih berjuang untuk menyusui Arsa sampai dua tahun. Namun setelah membaca dan mendengar pendapat dari berbagai sumber, saya akhirnya memutuskan untuk pakai serum. Apalagi setelah mencoba beberapa produk serum dan puas dengan hasilnya.
Tapi sekarang, akhirnya saya berani untuk memakainya serum yang mengandung retinol saking udah nggak tahan lagi buat mencoba produk-produk serum di pasaran yang kian menarik dan menjanjikan. Belum lagi banyak teman-teman blogger dan beauty enthusiast yang sering tebar 'racun' serum favorit mereka. Sukses deh bikin saya makin tergiur! Terus kenapa akhirnya baru sekarang berani memasukkan produk serum dalam tahapan pemakaian skincare?
Dulu, saat masih hamil Arsa, saya memang memutuskan untuk tidak menggunakan serum. Selain karena alasan kandungan bahannya, saya sebenarnya malas ribet kalau harus pakai banyak produk skincare selama kehamilan. Tapi sekarang, saya mulai menambahkan serum dalam tahapan pemakaian skincare. Iya, saya sekarang memang masih berjuang untuk menyusui Arsa sampai dua tahun. Namun setelah membaca dan mendengar pendapat dari berbagai sumber, saya akhirnya memutuskan untuk pakai serum. Apalagi setelah mencoba beberapa produk serum dan puas dengan hasilnya.
Kalau dipikir-pikir alasan lainnya kenapa saya belum berani pakai serum karena saya perlu menanyakan hal ini pada ahlinya. Singkat cerita, saya akhirnya bertemu dengan dr. Dinda Saraswati, SpDV, dokter spesialis kulit yang sehari-hari praktik di Elsheskin Clinic, Yogyakarta. Kebetulan saat itu saya sedang janjian untuk treatment di klinik dan nggak mau menyia-nyiakan momen tersebut untuk bertanya tentang produk serum yang jadi incaran saya. Sembari menunjukkan produk serum yang saya incar, dokter Dinda kemudian menanyakan tentang kandungannya. Saya langsung menegaskan kalau salah satu kandungan serum tersebut adalah retinol sebanyak 2,5%.
Retinol jadi salah satu kandungan dalam produk perawatan kulit yang sering disebut nggak aman untuk dipakai ibu hamil dan menyusui. Namun ada juga yang berpendapat kalau 'retinol sebenarnya boleh dipakai' dengan pertimbangan kadar yang sangat rendah'. Perbedaan pendapat inilah yang akhirnya bikin simpang siur sehingga menimbulkan kesalahpahaman bahkan ada yang jelas-jelas menghindari kandungan ini. Padahal kalau dilihat dari segi manfaatnya, derivat dari vitamin A ini bekerja untuk merangsang pergantian sel-sel kulit dan meningkatkan produksi kolagen. Sel kulit yang mampu beregenerasi nantinya bisa melawan tanda-tanda penuaan. Nggak heran kalau retinol sering ditemukan di beberapa produk anti-aging.
BACA YUK: Aman nggak ya pakai kosmetik saat hamil?
Manfaat anti-aging inilah yang bikin saya makin nggak sabar buat nyobain produk perawatan kulit yaitu serum berbahan retinol. Secara ya, usia saya semakin bertambah dan setahun lagi udah memasuki kepala tiga. Tentu kemampuan sel-sel kulit berkurang dan besar harapan saya kalau retinol dapat membantu kulit untuk lebih lembut dan halus. Ya hasil akhirnya biar kulit wajah nggak menunjukkan tanda-tanda penuaan gitu lah! Namun dengan adanya ketidakpastian tentang keamanan penggunaan retinol bagi ibu menyusi membuat saya maju mundur untuk mencobanya.
Tapi setelah bertemu dan konsultasi dengan dr. Dinda Saraswati, SpDV, saya semakin tercerahkan dan mendapatkan kepastian tentang aman nggak sih sebenarnya pakai serum yang mengandung retinol?
Lantas bagaimana dengan retinol? dr. Dinda Saraswati, SpDV menjelaskan penggunaan retinol topikal sebenarnya sampai saat ini masih ada beberapa pendapat. Penelitian yang dilakukan sejauh ini juga belum/tidak menemukan adanya efek teratogenik pada ibu hamil maupun efek samping pada ibu menyusui. Ada yang memperbolehkan dengan pertimbangan kadarnya yang sangat rendah tapi ada juga yang menyarankan untuk menghentikan pemakaiannya.
Tapi setelah bertemu dan konsultasi dengan dr. Dinda Saraswati, SpDV, saya semakin tercerahkan dan mendapatkan kepastian tentang aman nggak sih sebenarnya pakai serum yang mengandung retinol?
"Retinol ini sebenarnya kadar sangat kecilnya dari retinoid (derivat vitamin A) sehingga bisa dibeli over the counter tanpa resep dokter. Kalau pakai resep dokter, biasanya sudah bukan retinol tapi asam retinoid, golongan di atasnya yang lebih proten. Untuk ibu hamil dan menyusui, retinoid oral (diminum) memang punya efek teratogenik (berbahaya bagi janin) sehingga dihindari penggunaannya atau sebaiknya dihentikan pemakaiannya saat hamil. Sementara untuk retinoid topikal (dioles) dengan resep dokter sebaiknya di-stop juga," ungkap dokter Dinda.
Lantas bagaimana dengan retinol? dr. Dinda Saraswati, SpDV menjelaskan penggunaan retinol topikal sebenarnya sampai saat ini masih ada beberapa pendapat. Penelitian yang dilakukan sejauh ini juga belum/tidak menemukan adanya efek teratogenik pada ibu hamil maupun efek samping pada ibu menyusui. Ada yang memperbolehkan dengan pertimbangan kadarnya yang sangat rendah tapi ada juga yang menyarankan untuk menghentikan pemakaiannya.
"Menurut saya, untuk ibu hamil sebaiknya retinol yang dioles tetap dihentikan dulu saja. Sementara untuk ibu menyusui sebenarnya memang tidak urgent ya, tapi kalau ingin pakai pun sebenarnya masih tetap relatif aman. Saran saya penggunaannya tidak setiap hari, 1-2 kali seminggu cukup," tambahnya.
Nah, setelah mendengar penjelasan dari dokter Dinda inilah yang bikin saya makin berani menggunakan serum yang mengandung retinol dengan kondisi sekarang masih menyusui anak di usia 1,5 tahun. Namun tidak dipakai setiap hari, ya sesuai saran dokter, 1-2 kali saja seminggu. Sementara bagi ibu hamil, saya setuju kalau sebaiknya dihentikan dulu pemakainnya dan tetap berkonsultasi lagi dengan dokter kandungan masing-masing. Sama halnya yang saya lakukan dulu saat hamil, benar-benar nggak berani pakai serum, apalagi yang mengandung retinol. Daripada jabang bayi kenapa-kenapa kan takut juga! Ya meski saat itu dokter kandungan saya memperbolehkan saya untuk tetap menggunakan skincare dan melakukan perawatan kulit, sih.
BACA JUGA: Rekomendasi produk skincare untuk busui
Selain menanyakan pendapat dokter kulit, saya sebenarnya sudah mencari penelitian tentang keamanan kosmetik bagi ibu menyusui. Namun sangat sedikit penelitian dan laporan kasus individu terkait hal tersebut. Sama seperti yang dokter Dinda ceritakan. Studi yang ada hanya sebatas pada hewan atau penelitian kecil. Keterbatasan sumber ilmiah ini jelas berpengaruh pada pengetahuan para ibu menyusui dalam memilih kosmetik yang aman bagi bayinya. Nggak heran kalau pada akhirnya para busui menunda untuk memakai sejumlah perawatan kulit setidaknya setelah bayinya lahir atau sampai selesai menyusui.
JURNAL: Keamanan prosedur kosmetik selama kehamilan dan menyusui
Menurut tinjauan studi tahun 2017, keamanan prosedur kosmetik pada pasien yang hamil dan atau menyusui adalah pertanyaan klinis yang memang dikelilingi oleh ketidakpastian. Prosedur kecantikan seperti waxing, shaving, laser hingga electrocauter (treatment untuk menghilangkan bintik hitam, kutil hingga milia di wajah) dianggap aman. Sementara untuk penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung glycolic acid dan lactic acid juga masih aman. Namun kandungan trichloracetic dan salicylic acid sebaiknya dihindari atau digunakan dengan hati-hati. Intinya pada penelitian tersebut saya mengetahui kalau ibu menyusui sebenarnya relatif aman untuk melakukan treatment kecantikan dan menggunakan kosmetik. Hanya saja ada beberapa hal yang harus diwaspadai.
Penjelasan lebih lengkapnya bisa teman-teman baca di jurnal yang saya cantumkan di atas yah! Selanjutnya saya persilakan kalau ada bumil dan busui yang ingin mengemukakan pendapatnya tentang keamanan penggunaan kosmetik saat menyusui, terutama serum yang mengandung retinol. Nanti kalau saya nemu jurnal atau dapat pengetahuan baru mengenai hal ini bakalan saya lengkapi artikel ini. Sementara segini dulu ya curhatan kegalauan saya yang ingin menggunakan nyobain banyak produk skincare saat masih menyusui...
JURNAL: Keamanan prosedur kosmetik selama kehamilan dan menyusui
Menurut tinjauan studi tahun 2017, keamanan prosedur kosmetik pada pasien yang hamil dan atau menyusui adalah pertanyaan klinis yang memang dikelilingi oleh ketidakpastian. Prosedur kecantikan seperti waxing, shaving, laser hingga electrocauter (treatment untuk menghilangkan bintik hitam, kutil hingga milia di wajah) dianggap aman. Sementara untuk penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung glycolic acid dan lactic acid juga masih aman. Namun kandungan trichloracetic dan salicylic acid sebaiknya dihindari atau digunakan dengan hati-hati. Intinya pada penelitian tersebut saya mengetahui kalau ibu menyusui sebenarnya relatif aman untuk melakukan treatment kecantikan dan menggunakan kosmetik. Hanya saja ada beberapa hal yang harus diwaspadai.
Penjelasan lebih lengkapnya bisa teman-teman baca di jurnal yang saya cantumkan di atas yah! Selanjutnya saya persilakan kalau ada bumil dan busui yang ingin mengemukakan pendapatnya tentang keamanan penggunaan kosmetik saat menyusui, terutama serum yang mengandung retinol. Nanti kalau saya nemu jurnal atau dapat pengetahuan baru mengenai hal ini bakalan saya lengkapi artikel ini. Sementara segini dulu ya curhatan kegalauan saya yang ingin menggunakan nyobain banyak produk skincare saat masih menyusui...
4 comments
Aku kira retinol bahaya untuk ibu menyusui, ternyata masih boleh yaaah, makasih infonyaa.
BalasHapusIya, masih ada beberapa pendapat yang memperbolehkan, tapi buat lebih yakin bisa konsultasi lagi dengan dokter kulit dan dokter kandungan :)
Hapusaku juga masih belum berani nih pakai produk anti aging karena baru melahirkan. padahal umur sudah 30an. sabar dikit deh. hihi
BalasHapusHai mba marlina,salam kenal yahh..
BalasHapusSaya busui yg lagi mupeng pengen cobain retinol juga, kandungan retinol 2,5%, produk otc lokal.. apakah kita membicarakan produk yg sama? Hehehe
Gimana mba pengalaman pakai retinol saat menyusui?saya rencana setelah baby mpasi pengen coba retinol..kalau konsul dokter,ke dokter kulit, dokter anak, atau dokter kandungan yak? Maap pertanyaan yg aneh -,-"