Sudah lama sebenarnya saya berkenalan dengan Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence, tepatnya dua tahun lalu saat sedang hamil. Saya pernah bercerita panjang kali lebar di artikel blog sebelumnya tentang kondisi dan permasalahan kulit saya selama hamil. Tapi intinya, selama hamil kondisi kulit jadi lebih kering, terutama di T-zone. Saking keringnya, terkadang kulit di area hidung bisa mengelupas. Beneran deh pokoknya selama hamil saya nggak mendapatkan cahaya kehamilan atau biasa dikenal dengan istilah pregnancy glow. 

Permasalahan kulit lainnya yang saya alami adalah hiperpigmentasi atau dark spots yang munculnya nggak nyantai di area pipi. Kata dokter kandungan dan dokter kulit kelamin sih bintik-bintik cokelat itu muncul karena pengaruh hormon kehamilan dan karena saya malas reapply sunscreen. Jangan ditiru ya soal pemakaian sunscreen ini karena terasa banget dampaknya di kulit wajah kalau kita malas pakai sunscreen. Sementara kalau alasan munculnya bintik-bintik cokelat karena pengaruh hormon itu saya cuma bisa pasrah sih. Baru deh setelah melahirkan saya mencoba untuk mengatasi dengan pemakaian skincare terutama serum dan sempat juga treatment laser di klinik kecantikan terpercaya.

BACA DULU: Skincare aman untuk ibu hamil dan menyusui

Nggak hanya kering dan bintik-bintik cokelat, masih ada satu lagi nih permasalahan kulit yang saya alami yakni bruntusan. Ya meski bruntusan yang muncul di wajah nggak sampai 9 bulan lamanya, hanya sesekali saja dan jumlahnya paling cuma 2-3 tapi tetap saja menganggu. Secara ya sekalinya muncul pasti letaknya di area dahi yang jelas terpampang nyata ketika saya bertemu dengan orang lain.

Menurut berbagai sumber dan cerita beberapa teman sih katanya ada banyak penyebab bruntusan seperti misalnya kurang maksimal saat membersihkan wajah, nggak pernah melakukan eksfoliasi, atau bisa juga karena nggak cocok sama produk skincare/makeup. Dari ketiga alasan tersebut yang paling masuk akal dan relate sama kebiasaan saya selama hamil adalah nggak pernah melakukan eksfoliasi. Alasannya karena memang selama hamil saya menghindari untuk memakai acid/exfoliating toner atau physical exfoliator.

BACA JUGA: Review Avoskin Miraculous Refining Toner

Nah, karena saya memang menghindari pemakaian exfoliator kimia maupun fisik, jadi lumayan bingung juga harus mengatasi bruntusan dengan produk apa. Mau mencoba skincare dari berbagai brand juga terbatas pilihannya yang benar-benar bisa menjamin kandungannya aman nggak digunakan ibu hamil. Sampai akhirnya saya bertemu dan yakin buat mencoba Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence, skincare lokal yang kebetulan memang lagi ngehit di kalangan beauty enthusiast.

Iya, udah lama kan saya mengenal dan mencoba Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence. Tapi memang selama ini belum pernah saya tulis review-nya di blog. Berkat tingginya permintaan netizen (ceileh), terutama kalangan bumil yang permasalahan kulitnya sama seperti saya dan ingin mengatasinya tapi nggak mau pusing mikirin bahannya aman atau nggak, maka terbitlah review Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence ini...

Metafora don't judge a book by it's cover pantas disematkan pada Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence untuk jangan menilai kualitas produk yang akrab disebut PHTE ini dari kemasannya saja. Tapi lihatlah kualitas bahan-bahan yang digunakan, formula, tekstur dan efek pemakaiannya di wajah seperti apa rasanya. Ya tapi kalau kamu mau nge-judge kemasan Avoskin PHTE juga boleh kok karena menurut saya nggak ada kekurangannya.

Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence dikemas dengan desain simple dan lekat dengan kesan mahal. Selain itu kalau Avoskin PHTE ini dipegang, nggak terasa ringkih karena memang bentuk kemasannya berupa botol kaca tebal. Pemilihan warna botolnya juga elegan, putih susu tapi bening gitu. Sementara tutup botolnya juga mudah dibuka tapi tetap rapat dan nggak pecah ketika semisal tak sengaja terjatuh. Selain itu yang bikin saya senang sama konsep packaging Avoskin PHTE adalah informasi produk tercantum secara terpisah di kemasan luarnya yang berupa kertas layaknya kemasan skincare kebanyakan. Jadi nggak keliatan 'penuh dan keramaian' begitu ketika melihat kemasan utamanya. Thank you and good job, Avoskin!

Oya FYI, packaging Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence ini sempat diperbaharui sekitar akhir tahun 2017. Awalnya dulu kemasan botol utamanya nggak sekuat yang sekarang dan yang paling membedakan adalah bentuk mulut botolnya. Kalau yang lama menggunakan pump, sementara yang baru ini harus dibalik dan dituang dulu baru isi produknya keluar. Tapi tenang, lubang di tengah mulut botolnya kecil kok ukurannya, jadi jangan takut ketika kamu membalik botolnya essence-nya bakalan banyak yang keluar atau bahkan sampai tumpah.


Saya sendiri sih waktu mencoba Avoskin PHTE ini udah dapat yang kemasan baru jadi nggak merasakan langsung gimana masa lalu kemasan botolnya. Tapi teman-teman Jogja Bloggirls banyak yang bilang kalau lebih suka kemasan Avoskin PHTE yang baru sih, karena packaging yang lama dianggap fail dan dengan bentuk mulut botol pump malah bikin isi produknya berpotensi muncrat kemana-mana. Duh, kan sayang ya? Untung aja saya beli Avoskin PHTE user friendly kemasannya.

Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence adalah produk essence best seller dari Avoskin yang kandungan bahan-bahannya berkualitas dan sudah diracik sedemikian rupa oleh ahlinya. Meski PHTE ini ada kandungan alkoholnya tapi Avoskin mengklaim alkohol yang digunakan berbeda dari alkohol pada skincare umumnya. Kandungan alkohol jenis fatty yang digunakan dalam Avoskin PHTE berfungsi sebagai carrying agent yang membantu penyerapan kandungan lain yang ada di produk skincare tersebut. Selain itu jenis alkohol ini juga diklaim efektif untuk melembutkan dan menghaluskan kulit wajah.

Selain alkohol, bahan-bahan apa saja yang terkandung dalam Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence? Berikut daftarnya:


Kalau mengamati kandungan Avoskin PHTE di atas, yang membuat saya tertarik adalah kandungan Asorbic Acid, Chamomile Extract, dan Rosehip Oil. Menurut saya dari ketiganya kandungan yang paling mencuri perhatian dan jadi primadona adalah Rosehip Oil. Minyak alami yang udah dipakai sama orang Mesir zaman dulu ini dikenal memiliki banyak manfaat untuk kulit, mulai dari melembapkan kulit, mencerahkan kulit, mencegah tanda-tanda penuaan, mengencangkan kulit, mengatasi bekas luka/jerawat, sampai bisa melindungi kulit dari radikal bebas. Nggak salah kalau rosehip oil ini belakangan sering dijadikan kandungan utama dalam pembuatan skincare terutama face oil. Manfaatnya segambreng dan menjanjikan gitu!

Makanya senang deh rasanya kalau Avoskin PHTE juga nggak ketinggalan untuk memanfaatkan rosehip oil. Padahal untuk bisa menggunakan oil yang satu ini nggak semudah itu, harus diekstrak dulu dari benih kelopak bunga mawar, mawarnya juga yang tumbuh di negara Chili bukan di kebun apalagi pekarangan rumah. Belum lagi soal penyimpanan, nggak boleh sembarangan, harus di tempat yang terhindari dari cahaya karena rosehip oil mudah teroksidasi.

Biasanya sih, essence memiliki tekstur lembut seperti air. Sementara Avoskin PHTE lebih mirip seperti hydrating toner tapi dengan tekstur lebih light. Saat diaplikasikan ke wajah sangat mudah meresap ke kulit tapi nggak bikin lengket sama sekali, dan yang paling terasa adalah ada sensasi ademnya di kulit. Sesuai dengan formula Avoskin PHTE yang light saya memilih untuk mengaplikasikannya setelah mencuci wajah menggunakan facial wash. Karena kebetulan hydrating toner yang sedang saya gunakan teksturnya sangat thick jadi saya merasa nyaman menggunakan skincare dengan tekstur yang lebih cair terlebih dahulu. Pernah sih saya mencoba menggunakan Avoskin PHTE di tahapan setelah pemakaian hydrating toner/acid toner dan tak ada masalah berarti yang saya alami di wajah. Tapi kalau disuruh memilih, saya lebih suka memakai Avoskin PHTE setelah bersih mencuci wajah. Baru kemudian dilanjutkan pemakaian skincare lainnya seperti hydrating toner-serum-moisturizer-sunscreen (pagi hari).

Apa yang saya lakukan ini sesuai dengan cara pemakaian yang Avoskin cantumkan di kemasannya: 

Oya, cara pemakaian skincare setiap orang memang berbeda-beda ya. Ada yang benar-benar menuruti anjuran pemakaian dari brand skincare yang sedang dicoba tapi ada juga yang mencoba berbagai cara sampai akhirnya menemukan tahapan yang paling dirasa nyaman dan nggak menimbulkan reaksi negatif ke kulit. Ya kalau saya sendiri sih termasuk yang selalu mengikuti anjuran pemakaian suatu produk sih, tapi bukan berarti saya nggak trial and error juga. Menyesuaikan mood dan keyakinan pribadi saja lagi pengin gimana pas mencoba skincare. Begitu, kalau kamu gimana?

Meski sudah sekitar dua tahun mengenal Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence, tapi saya jarang untuk memakainya setiap hari. Ya bisa dibilang Avoskin PHTE saya pakai kalau ada butuhnya aja. Semisal kulit wajah lagi kering-keringnya dan pengin dibikin lebih lembap, atau tiba-tiba muncul bruntusan di area wajah dan butuh lenyap dengan cepat, langsung deh mengaplikasikan Avoskin PHTE selama beberapa hari. Senengnya sampai sekarang cocok dan nggak pernah ada reaksi negatif di kulit (purging, breakout, atau malah alergi). Tapi karena selama ini merasa cocok dan essence ini terbilang ampuh untuk mengatasi permasalahan tertentu, saya jadi pengin menguji Avoskin PHTE ketika kulit saya mengalami masalah lainnya, bisa teratasi juga nggak?

Kebetulan banget, akhir tahun 2019 lalu di beberapa area wajah timbul jerawat. Biasanya selama ini jarang jerawatan, paling ketika 'tamu bulanan' datang, itu pun nggak selalu. Makin heran lagi jerawat yang muncul beberapa bulan belakangan bisa rutin setiap bulan gitu. Akhirnya mulai evaluasi diri dan mencari penyebabnya dilihat dari letak jerawat muncul. Kebanyakan jerawat yang muncul ternyata letaknya di pipi bukan di dagu atau kening seperti yang biasa saya alami.

Kondisi kulit sebelum rutin pakai Avoskin PHTE, tampak bekas jerawat di area pipi sebelah kanan.

Menurut berbagai sumber yang saya baca sih katanya kalau letak jerawat di pipi itu menandakan sistem pernafasan sedang terganggu yang bisa terjadi karena polusi. Melihat alasan tersebut masuk akal juga sih karena sehari-hari saya memang pergi bekerja menggunakan sepeda motor dan pastinya sering terkena polusi. Tapi masalahnya adalah saya selalu menggunakan masker jadi setidaknya nggak banyak polusi atau debu yang menempel di wajah, bukan? Kemudian saya berpikir kalau penyebab utamanya bisa juga karena masker itu sendiri yang memang jarang saya cuci. Akhirnya sejak itu saya mencoba lebih rutin untuk berganti masker, setidaknya setiap 3 hari sekali.

Cara tersebut lumayan berhasil, terbukti sejak awal tahun ini udah jarang banget jerawatan. Masalahnya sekarang tinggal fokus memudarkan dan menghilangkan bekas jerawat yang sudah terlanjur muncul di wajah. Selain makin rutin menggunakan skincare dengan tujuan merawat bekas jerawat (serum misalnya), saya juga jadi semangat untuk mencoba kembali Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence, kira-kira bisa nggak mengatasi bekas jerawat yang jujur bandel dan lama banget pudarnya.

Hasilnya? Lumayan kelihatan, terutama bekas jerawat yang paling membandel sudah tidak terpampang nyata. Tapi, pemakaian Avoskin PHTE ini baru dua minggu sih dan rencananya akan saya lanjutkan sampai 1-2 bulan pemakaian secara rutin untuk benar-benar membuktika performanya. Tentu saja dibarengi dengan pemakaian skincare routine yang lengkap supaya hasilnya makin optimal.

Before after pemakaian Avoskin PHTE selama dua minggu.

Selain fokus untuk merawat bekas jerawat, manfaat yang saya rasakan dengan pemakaian Avoskin PHTE secara rutin adalah kulit terasa lebih segar, lembap, dan kelihat lebih cerah. Tekstur kulit wajah saya kalau dipegang jadi kenyal gitu, seneng deh! Efek pemakaian yang saya rasakan ini kalau dihubungkan dengan kandungan Avoskin PHTE memang nyambung, sih. Kandungan penting dari essence ini selain Rosehip Oil juga ada Asorbic Acid alias vitamin C, yang memang diklaim sebagai antioksidan yang bermanfaat untuk mencerahkan kulit dan juga memperbaiki dan mengganti jaringan kulit yang rusak, alhasil noda-noda di wajah (termasuk bekas jerawat) cepat memudar.

Kandungan lainnya yang mendukung hasil pemakaian Avoskin PHTE adalah Chamomile Extract. Teh kamomil atau chamomile dikenal sebagai obat alami yang sudah digunakan dalam pengobatan tradisional sejak dahulu kala. Sementara bunga kamomilnya sendiri juga banyak banget manfaatnya untuk kecantikan. Mencerahkan kulit wajah bisa, menghilangkan lingkar mata panda juga bisa, memperlambat proses penuaan dini, dan yang paling penting bagi saya manfaat kamomil untuk menyembuhkan jerawat atau menghilangkan noda bekas jerawat. Manfaat tersebut bisa terasakan berkat adanya kandungan flavonoid dalam bunga kamomil yang ampuh melawan bakteri dan jamur penyebab jerawat.

Terakhir adalah kandungan Carrot Oil, diekstrak dari wortel yang tentu saja kaya akan antioksidan dan vitamin A. Manfaatnya nggak cuma mencegah kulit biar nggak kerutan atau mengalami kekeringan, tapi juga mencegah timbulnya jerawat. Kayaknya Carrot Oil ini bekerja sama dengan Chamomile Extract dan dilengkapi dengan si ekstrak benih mawar yang manfaatnya udah saya singgung di atas. Hingga pada akhirnya 'mereka' bikin kulit saya bebas jerawat (di saat saya sedang melawan bekas jerawat). Makasih ya bunga mawar, bunga kamomil dan wortel, makasih juga Avoskin udah bikin essence dengan kandungan alami tapi manfaatnya tetap juara gini :)

Well, review hasil pemakaian Avoskin PHTE sampai di sini dulu ya ceritanya. Nanti bakalan saya update kalau ada manfaat lainnya yang benar-benar terlihat bekerja optimal di kulit wajah saya. Sementara saya lanjutkan dulu pemakaiannya sampai satu bulan ini dan kalau ada teman-teman yang mungkin sedang mengalami permasalahan kulit yang sama dengan saya bisa dicoba lho pakai Avoskin PHTE secara rutin, jangan kalau ada maunya doang sama seperti saya dulu. Apalagi kalau manfaat yang dirasakan kulit nggak cuma satu tapi banyak, kan jadi nggak sia-sia beli skincare mahal-mahal, eh tapi Avoskin PHTE murah kok tapi yakin deh produknya nggak murahan. Coba aja sendiri! Ya kalau masih ragu bisa cuci mata dulu di website Avoskin atau Instagram Avoskin, gratis nggak bayar kalau cuma cuci mata, hehe...




  

Liburan menjadi kegiatan yang diinginkan seorang working mom atau ibu bekerja seperti saya. Berbagi peran antara pekerjaan rumah, mengurus anak, dan menjalankan kewajiban sebagai karyawan perusahaan terkadang membuat saya lelah dan ingin 'membelah diri' layaknya Amoeba, bukan untuk berkembang biak melainkan berada di dua tempat sekaligus dalam waktu yang sama. Harapannya supaya semua tanggung jawab bisa terselesaikan tanpa ada yang terlewatkan.

Tapi, harapan itu tentu tak bisa terjadi karena saya adalah manusia, sebaik-baiknya makhluk yang Tuhan ciptakan dan lahir di dunia. Jadi untuk bisa menjalani peran yang sudah saya pilih sebagai working mom, saya harus mengupayakan segala daya yang telah Tuhan limpahkan sambil tak lupa merapal syukur bahwa menjadi seorang ibu sambil tetap bekerja adalah sebaik-baiknya peran yang Tuhan percayakan.

Ya meski tak bisa dipungkiri rasa lelah sesekali menghampiri, saya yakin bisa melewati. Caranya? Tentu masing-masing wanita punya cara yang berbeda tapi terkadang dengan menikmati hal yang sederhana bisa jadi obatnya. Seperti melihat anak tumbuh sehat dan ceria yang selalu menanti di rumah dengan senyum bahagianya. Selebihnya, saya selalu berupaya untuk tidak muluk-muluk dalam mengerjakan pekerjaan. Sekiranya ada tugas yang bisa dikerjakan belakangan, it's ok! Tidak perlu harus selalu sempurna dan semua tanggung jawab terselesaikan, nikmati saja tugas apa yang sedang di hadapan mata dan jangan terlalu banyak membandingkan kondisi dengan orang lain!

Selain menikmati perkara sederhana, agar tetap bahagia menjalani peran working mom, biasanya saya suka melakukan kegiatan yang menyenangkan. Mulai dari meluangkan waktu untuk me time sampai merencanakan liburan bersama keluarga. Bagi saya ini penting untuk dilakukan sebagai investasi tabungan "waras" sebagai seorang wanita yang juga manusia, supaya bisa menghadapi tantangan kehidupan dengan perasaan bahagia. Menikmati waktu sendiri atau pergi berlibur juga memberi kesempatan untuk lebih mengenal diri sendiri dan setiap orang yang ditemui.

Namun untuk bisa berlibur tentu bukan perkara yang mudah untuk dilakukan, terlebih bila sudah berkeluarga dan memiliki rutinitas pekerjaan. Tak hanya penting merencanakan keuangan dan kebutuhan selama liburan, tapi juga harus memilih waktu dan tujuan liburan yang tepat. Selain itu, sebagai muslim, faktor spiritual juga menjadi kebutuhan wajib yang sebisa mungkin harus terpenuhi saat liburan.

Faktor spiritual yang saya maksud dan saya inginkan adalah ketika pergi liburan bagaimana caranya tak hanya rasa bahagia dan pengalaman baru yang saya dapatkan tapi juga jaminan dan rasa nyaman sebagai muslim. Karena belum tentu negara yang ingin dijadikan tujuan liburan bisa memberikan jaminan dan memperhatikan kebutuhan seorang muslim. Kebutuhan untuk bisa menikmati makanan atau minuman halal, kebutuhan untuk bisa salat di musala/masjid, hingga mengunjungi objek wisata yang muslim friendly.

Bagi sebagian wisatawan muslim, ada yang memilih untuk menggunakan agen travel agar tak perlu repot untuk memikirkan kebutuhan selama liburan, termasuk kebutuhan dasar untuk bisa beribadah. Nggak heran kalau sekarang peluang bisnis halal travel terus meningkat dan banyak agen travel bermunculan yang menawarkan paket-paket travel bagi wisatawan muslim. Hal ini juga membuat banyak negara sadar untuk lebih memperhatikan wisatawan muslim demi peningkatan jumlah kunjungan turis di wilayah mereka. Akibatnya, sekarang makin banyak kan pilihan negara yang muslim friendly dan cocok dijadikan destinasi liburan.

Beberapa negara yang cocok untuk liburan halal setidaknya ada 10 negara menurut berbagai sumber yang saya baca, termasuk Indonesia. Ini artinya Indonesia menjadi destinasi wisata yang nyaman untuk dikunjungi wisatawan muslim. Alasannya bukan hanya sebatas karena mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, tapi karena pertimbangan lain seperti ketersediaan warung makan hingga restoran yang menyajikan makanan halal, serta kemudahan menemukan tempat ibadah di berbagai lokasi objek wisata. Tentu alasan tersebut bisa kita lihat dan rasakan selama ini, bukan? Lantas bagaimana dengan negara lain, adakah yang mencuri perhatian saya?

Of course, New Zealand! Ya, Selandia Baru jadi negara yang mencuri perhatian saya setahun belakangan. Namun apakah negara ini layak dikunjungi bagi saya seorang muslim? Meski belum ada teman-teman terdekat saya yang pernah ke sana tapi dari berbagai sumber yang saya baca sih Selandia Baru cocok dijadikan destinasi liburan halal. Tak hanya karena ketersediaan restoran yang menyediakan makanan bersertifikat halal tapi juga karena keberadaan masjid yang mudah ditemukan. Bahkan di Negara Kiwi ini terdapat kota yang ramah wisatawan muslim yakni Hamilton.

foto: newzealand.com

Dilansir dari newzealand.com, di Hamilton terdapat kebun wisata yang terkenal yakni Hamilton Gardens. Taman yang sempat dinobatkan sebagai salah satu taman terbaik ini merupakan rumah bagi Te Parapara, taman Maori tradisional pertama di Selandia Baru. Selain Hamilton Gardens, di Hamilton terdapat juga Waikato River yang indah. Tempat ini pernah dijadikan lokasi syuting dari trilogi film The Lord of the Rings dan The Hobbit. Saya yang pernah menonton film ini jadi penasaran dan pengin berkunjung ke sana, deh!

Selain Selandia Baru, sejumlah negara nonmuslim seperti Thailand, Vietnam, Singapura, Korea Selatan, China, Jepang, India, bahkan beberapa negara Eropa kini mulai berbenah menyambut wisatawan muslim. Sebagai muslim tentu fenomena tersebut patut dibanggakan dan membuat saya bisa lebih nyaman menikmati suasana liburan tanpa perlu takut apakah bisa menunaikan salat lima waktu dan apakah bisa menemukan makanan atau minuman halal dan bebas alkohol.

Tren Liburan dengan Kapal Pesiar

Liburan Bersama Cheria Holiday: Nyaman, Aman, dan Halal

Saya kemudian mencoba melihat paket tour yang ditawarkan oleh Cheria Holiday dan kebetulan sekali ternyata Cheria sedang menawarkan Paket Tour Naik Kapal Cruise Bareng Cheria Holiday. Saat saya melihat di website Cheria, terdapat beberapa Paket Cruises ke berbagai negara Eropa, Timur Tengah, Afrika, Asia, dan Amerika Selatan. Dan senang sekali negara tujuan liburan yang ingin saya kunjungi yakni Singapura dan Selandia Baru ada dalam paket Cheria Wisata Tour Travel ini.

Melihat adanya promo menarik ini saya kemudian meminta persetujuan suami dan akhirnya saya putuskan untuk bertanya mengenai fasilitas dan tentu saja biaya perjalanannya. Saya kemudian menghubungi call center Cheria Holiday di nomor telepon 021-7900216. "Assalamualaikum, Cheria Holiday, ada yang bisa dibantu?" sapa Mbak Radita yang menjawab panggilan saya dengan nada ramah.

Saya kemudian menanyakan lebih detail mengenai Paket Tour Naik Kapal Cruise Bareng Cheria Holiday dan dari obrolan kami yang bikin semangat adalah saat mengetahui biayanya. Ternyata nggak terlalu mahal karena dengan harga minimal Rp 4 jutaan saja sudah bisa merasakan pengalaman seru liburan naik kapal pesiar bersama Cheria Holiday. Tak hanya senang mendengar soal harga, saya juga merasa sangat terlayani dengan baik saat bertanya mengenai paket tersebut dengan Mbak Radita.

Dalam percakapan via telepon, Mbak Radita juga menjelaskan bahwa Cheria Holiday memiliki aplikasi smartphone untuk melakukan pemesanan paket wisata. Lewat aplikasi bernama Travel Konsorsium ini tentu memudahkan saya sebagai calon konsumen untuk melihat dan memesan paket wisata yang ada di Cheria Holiday tanpa perlu jauh-jauh datang ke kantornya yang terletak di Jakarta Selatan. Maklum, saat ini saya berdomisili di Yogyakarta jadi lumayan berpikir juga kalau mau pesan tiket, hotel dan segala keperluan liburan harus datang ke kantor agen travel, kan? Jadi kalau bisa memesan lewat aplikasi kan lebih nyaman, mudah, dan cepat.

Oya, aplikasi mobile Cheria Holiday sementara baru bisa diunduh di Android saja karena untuk versi iOS masih dalam tahap pengembangan. Sabar ya iPhone user (termasuk saya)! Tapi untungnya suami saya pengguna smartphone berbasis Android jadi saya mencoba deh aplikasi Cheria Holiday. Ternyata aplikasi ini user friendly, nggak bikin pusing dan nggak ribet ketika mengakses aplikasinya. Good job, Cheria Holiday!

Nah, karena saya merencanakan untuk naik kapal pesiar bersama Cheria Holiday, pilihan kapal pesiarnya ada banyak dan semuanya penuh kemewahan. Ada apa aja nama kapal (armada) pesiarnya?

1. Celebrity X Cruises, anak perusahaannya Royal Caribbean Cruises Ltd yang bermarkas di Miami, Florida ini menawarkan satu armadanya Celebrity Solstice.
2. Costa Cruises, perusahaan yang mengoperasikan jaringan kapal pesiar dari Italia, dengan dua pilihan kapal Costa Fortuna dan Costa neoRomantica yang bisa kamu pilih.
3. Disney Cruise Line, anak perusahaan dari The Walt Disney Company yang beroperasi di bidang pelayaran ini mengoperasikan satu kapalnya Disney Fantasy dari tiga kapal miliknya.
4. Princess Cruise, jalur pelayaran yang dimiliki oleh Carnival Corporation & plc ini menawarkan satu armadanya bernama Sapphire Princess, yang merupakan salah satu dari dua kapal Grand-class yang dibangun di Jepang.
5. Dream Cruises, milik perusahaan Genting yang menawarkan dua kapal Genting Dream dan World Dream yang disebut-sebut kelasnya setara dengan Royal Caribbean dan Norwegian Cruise yang terkenal karena kemewahannya.
6. Royal Caribbean Cruise, perusahaan kapal pesiar Norwegia, Amerika Serikat yang sudah tak diragukan lagi fasilitas kemewahannya ini menawarkan pilihan kapal pesiar bernama Ovation of The Seas, Quantum of The Seas, Spectrum of The Seas.

Dari pilihan kapal pesiar di atas, jelas sih mimpi saya pengin setidaknya sekali seumur hidup berlayar bersama armadanya Royal Caribbean Cruise, tapi sadar kemampuan diri karena jelas mahal sekali biayanya. Ya mimpi dulu nggak ada salahnya kan? Tapi karena pengin banget liburan keluarga naik kapal pesiar, armada yang menjadi incaran saya sebenarnya adalah Genting Dream Cruises. Kapal pesiar ini diklaim menjadi yang termewah pertama di Asia Pasifik. Wow! Siapa yang nggak kepengin buat berlayar dengan kapal pesiar berfasilitas mewah? Udah gitu kapasitas penumpangnya juga banyak, bisa menampung sampai 6.000 penumpang, lho!



Fakta lainnya yang saya baca dari berbagai sumber tentang Genting Dream Cruises antara lain terdiri dari 19 lantai dan setiap lantainya dilapisi karpet dengan nuansa warna elegan dan menambah kesan mewah, suasana di dalam kapal mirip seperti hotel berbintang, dan yang paling bikin saya ngiler dan nggak takut laper adalah pilihan restorannya banyak banget, ada 35 restoran dan bar menyajikan beragam masakan. Soal menu makanan yang disajikan selama berlayar juga dijamin halal karena Genting Dream Cruises sudah mendapatkan sertifikasi Halal oleh Departemen Pengembangan Islam Malaysia (Jakim).

Soal hiburan juga nggak main-main, ada begitu banyak hiburan yang menyuguhkan penampilan unik. Jadi nggak bakalan mati gaya di atas lautan! Arena dan jenis permainan outdoor-nya juga nggak kalah menggiurkan untuk dicoba, mulai dari Waterslide Park, Ropes Course, Rock Climbing Wall, Mini-Golf, Sportsplex. Tapi kalau malas berpanas-panasan bisa asyik bermain game arcade, bowling juga bisa, atau yang hobi bermain Esports juga ada fasilitasnya. Sementara buat saya yang punya anak, di atas kapal Genting Dream Cruises juga ada semacam kids zone, gitu lho, namanya Little Dreamers Club.

Little Dreamers Club merupakan arena bermain anak yang bisa dinikmati penumpang Genting Dream Cruises.

Little Dreamers Club ini arena bermain anak berusia 2-12 tahun dengan kapasitas maksimum sampai 40 anak. Di tempat ini, anak-anak bisa memilih mau bermain mainan apa tanpa batasan waktu (kecuali peak season ya). Untuk keamanan, tenang, ada staf ahli yang profesional dan terlatih untuk menjaga dan bermain mendampingi anak-anak. Senangnya lagi, masuk ke Little Dreamers Club nggak dikenakan biaya alias gratis! Fasilitas lainnya yang bisa dinikmati secara cuma-cuma karena biayanya sudah termasuk biaya sewa kamar, contohnya seperti fasilitas kolam renang, pertunjukkan hiburan, hingga flying fox.

Waterslide Park Genting Dream Cruise.

Buat pasangan yang lagi bulan madu dan kebetulan penggemar kasino, Genting Dream Cruises juga punya sejumlah mesin kasino. Tapi kalau penginnya belanja aja, tenang, di atas kapal mewah ini ada beberapa merek butik terkenal seperti Balenciaga dan Chanel. Oya, semua transaksi di atas kapal ini menggunakan mata uang dolar Singapura ya.

Lantas berapa biaya sewa kamarnya? Bervariasi sih, dari jutaan hingga puluhan juta rupiah, tergantung dari kelas kamarnya. Tapi kalau memesan kamar lewat Cheria Holiday, Rp 4 jutaan itu sudah termasuk biaya sewa kamar namun tipe kamarnya sederhana, letaknya juga nggak strategis, dan nggak dapat view yang bagus.

Balcony Stateroom Dream Cruises, salah satu tipe kamar di kapal pesiar milik Genting Dream Cruises.

Terus rute keberangkatannya gimana, dari pelabuhan mana? Cheria Holiday menawarkan pilihan pelabuhan keberangkatan dari kawasan South East Asia (Singapura), Asia Pacific (Hong Kong dan Jepang), Oceania (Selandia Baru dan Australia), sampai dengan North America (United States). Nah, dari pilihan tersebut, saya sih jelas akan memilih pelabuhan di Singapura. Dan menurut penjelasan dari Mbak Radita sih, semisal saya berangkat dari Yogyakarta, maka biaya pesawat ke Singapura ditanggung sendiri, tidak termasuk harga Rp 4 jutaan yang ditawarkan Cheria Holiday.

Harga mulai Rp 4 jutaan udah bisa naik kapal pesiar!

Nah, sesuai Paket Tour Halal Cruise Cheria Holiday di atas, menawarkan dua rute perjalanan. Tapi buat saya pribadi lebih tertarik dengan rute Singapore - Penang - Phuket- Singapore. Kenapa? Karena melewati Phuket, sebuah pulau sekaligus provinsi yang dikenal dengan keindahan pantainya. Selain itu, di Phuket juga penduduk muslimnya terbilang cukup banyak. Jadi harapannya setelah dimanjakan oleh pelayaran mewah dan menu makanan yang halal, bisa melewati pulau yang berpenduduk muslim rasanya pasti akan lebih menyenangkan. Ahh, jadi makin nggak sabar buat liburan naik kapal pesiar bareng Cheria Holiday!

Teman-teman ada yang mau liburan naik kapal pesiar juga nggak nih? Kalau iya, bisa coba langung hubungi saja kontak dan follow semua akun media sosial Cheria Holiday berikut ini ya:

Sumber dan Referensi:

Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Artikel Kreatif #10 Tour Halal Cruise Cheria Holiday. Semoga artikel ini bermanfaat dan semoga kita diberi kesempatan dan rezeki untuk selalu bisa berkumpul bersama keluarga tercinta.

Halo! Udah bulan Maret aja ya dan resolusi untuk lebih rutin menulis di blog masih jadi PR yang kayaknya susah banget buat dikerjakan. Terbukti, bulan lalu cuma berhasil menulis satu artikel saja. Harap maklum, sebulan lalu pekerjaan sungguh menumpuk kemudian disusul dengan badan minta istirahat karena batuk pilek yang hampir seminggu sembuhnya.

Alhamdulillah sekarang kondisi sudah mulai membaik, ya meski masih sesekali batuk tapi berharap banget bisa segera sehat karena batuk di saat semua orang panik dan takut akan wabah virus Corona sungguh tak mengenakan. Batuk sedikit saja di tempat umum, langsung deh semua mata tertuju. Mau pakai masker tapi kok ya stok masker habis dimana-mana, tapi kalau nggak pakai masker juga nggak enak takut orang lain ketularan. Duh, jadi serba salah!

Untungnya, Sabtu (29/2) lalu pas ada undangan acara Open House Jogja Medical Center (JMC) udah sehat. Intensitas batuk juga udah mulai berkurang. Jadi bisa dengan senang hati menerima undangan tersebut dan mengikuti seluruh rangkaian acaranya. Emang acaranya ngapain sih?

BACA DULU: Soft Launching Jogja Medical Center

Ok, sebelum saya cerita lebih lengkap tentang acaranya, mau tanya dulu nih, ada yang pernah mendengar tentang Jogja Medical Center belum nih? Buat teman-teman atau bunda-bunda yang menyekolahkan anaknya di Budi Mulia pasti tahu dong karena JMC ini berada di bawah naungan Budi Mulia Foundation (yayasan yang bergerak di dunia pendidikan). Jadi ya masih satu 'keluarga' gitu, JMC sama Budi Mulia... 

JMC adalah sebuah klinik yang memberikan fasilitas pelayanan kesehatan. Tapi jangan berpikir kalau suasana JMC bakalan seperti puskesmas atau rumah sakit yang kadang bikin pasien nggak betah sama aroma atau suasananya! Nyatanya, atmosfer dan suasana JMC modern, comfy, dan homey. Bahkan JMC mengklaim kalau pasien datang ke klinik akan berasa seperti sedang di luar negeri. Ya karena saya belum pernah merasakan klinik di luar negeri seperti apa tapi bagi saya JMC bisa bikin pasien jadi betah dan nyaman ketika berkunjung bahkan berkonsultasi mengenai masalah kesehatan.

Kalau dulu waktu saya pertama kali berkunjung ke Jogja Medical Center, sih, memang ada fasilitas kecantikannya juga, Z Glow Clinic namanya. Tapi waktu kemarin ke JMC klinik kecantikan tersebut sudah tidak ada. Jadi sepertinya JMC saat ini lebih fokus untuk melayani pasien yang ingin mengetahui atau berkeluh kesah mengenai masalah kesehatannya. Tapi yang jadi berbeda adalah pasien yang dilayani tak hanya orang tua saja tapi anak-anak juga bisa datang ke JMC. Karena memang JMC mengusung konsep One Stop Family Center, yang memungkinkan seluruh anggota keluarga mendapatkan pelayanan terbaik sesuai fasilitas yang ada.

Tasniem Rais membuka acara Open House sekaligus Room Tour Jogja Medical Center.

Tasniem Fauzia Rais selaku Direktur JMC pun mengatakan kalau fasilitas ruangan untuk terapi di JMC selain didesain detail dan modern juga membuat siapapun yang datang merasa nyaman. "Ketika orang tua dan anak menunggu, JMC menyediakan waiting room special for kids yang membuat anak betah dan betul-betul merasa nyaman," ungkap Tasniem Rais saat membuka acara Open House Jogja Medical Center.

Kids Corner/Waiting Room yang bisa digunakan oleh anak sebelum masuk ke ruangan terapi.

Tasniem Rais juga mengungkapkan kalau layanan yang ada di Jogja Medical Center tuh lengkap banget! Poli Gigi dan Poli Umum ada, Poli untuk Tumbuh Kembang Anak juga ada. "Jadi sembari anak mendapatkan terapi, orang tua juga bisa tes kesehatan di dokter umum, seperti cek tekanan darah, cek gula, kolesterol, atau check-up/konsultasi dengan dokter gigi," tambahnya.

Usai mendengar penjelasan singkat dari Tasniem Rais, saya dan teman-teman blogger udah nggak sabar buat room tour ke semua ruangan terapi dan melihat fasilitas yang ditawarkan. Wah saya makin tertarik, apalagi tahu kalau Bunda Gesi (Grace Melia) juga menjadi bagian dari layanan terbaru JMC selaku play therapist. Makin nggak sabar deh melihat ruangan play therapy-nya Bunda Gesi.

Tapi...

Sebelum saya diajak berkeliling ke semua ruangan, ada beberapa penjelasan yang dipaparkan oleh psikolog, dokter gigi, dan juga para therapist (okupasi/sensori integrasi dan wicara) dari layanan Tumbuh Kembang Anak di Jogja Medical Center. Ini nih yang saya tunggu-tunggu karena materi yang mereka bawakan sangat bermanfaat bagi seorang ibu. Misalnya saja ketika terapis wicara menyampaikan tentang seorang anak dikatakan terlambat atau gangguan pada bahasa bicara itu indikatornya apa? Sebagai contoh karena Arsa sekarang usianya 2 tahun itu setidaknya dia sudah bisa menggunakan 50 kata dan bisa menunjuk anggota tubuhnya sesuai perintah.


Saat ini Arsa sudah bisa menunjuk anggota tubuhnya sih kalau saya tanya tapi untuk penggunaan kata nih yang bikin saya bingung untuk menghitungnya. Jadi, kapan-kapan saya pengin nih mencoba layanan Tumbuh Kembang Anak di Jogja Medical Center. Ya buat konsultasi aja biar sebagai orangtua tetap merasa tenang dan bisa tahu apa yang sebaiknya dilakukan, dipertahankan atau malah dihilangkan ketika merawat dan mendidik anak di usia emasnya ini.

Sudah tercerahkan akan ilmu yang dipaparkan (meskipun saya masih merasa haus ilmu sih tapi kalau kalau presentasinya kelamaan nanti namanya konsultasi dong, ya?) saatnya jalan-jalan keliling ruangan di  Jogja Medical Center...

Dan tentu saja yang jadi perhatian saya kali ini adalah ruangan play therapy-nya Bunda Gesi...

Grace Melia, terapis yang tersertifikasi secara internasional.

Menurut berbagai sumber yang saya baca dan dari hasil penjelasan Bunda Gesi, play therapy atau terapi bermain merupakan suatu metode konseling untuk anak usia 4-16 tahun yang dilakukan dengan pendekatan bermain sebagai bentuk berkomunikasi dan cara menolong anak dari permasalahan yang dialaminya. Kebanyakan sih, permasalahan yang dialami anak di usia tersebut adalah emosi, perilaku, belajar, atau gangguan mental lainnya yang berasal dari lingkungan sekolah atau bisa juga dari lingkungan terdekat seperti keluarga. Harapannya, ketika anak mengikuti play therapy, emosi yang  mereka rasakan atau pendam bisa teratasi melalui kegiatan bermain. Tentu terapi ini bisa berhasil jika orang tua percaya pada terapis untuk membantu meregulasi emosi, masalah, dan trauma anaknya.

Metode play therapy dinilai efektif untuk diterapkan pada anak karena bermain adalah kegemaran dan dunianya anak-anak. Hasil penelitian yang dilakukan Play Therapy United Kingdom juga menyatakan kalau sekitar 71% anak-anak yang mendapat play therapy menunjukkan perubahan positif. Dan tentunya perubahan tersebut bisa terjadi kalau ada team-work antara terapi dan orangtua. Lewat terapi ini orangtua juga bisa sekaligus belajar lho, bagaimana mempelajari dan menjaga kesehatan mental anak.

Ya kurang lebih seperti itu penjelasan singkat mengenai play therapy. Kalau mau yang lebih lengkap  bisa cek postingan Bunda Gesi di Instagram (@grace.melia) dan bertanya lewat Direct Message. Saya yang tadinya belum begitu paham mengenai metode ini jadi pengin belajar lebih banyak nih. Makanya seneng banget kalau kemarin bisa mendapatkan sedikit ilmu ketika datang ke Jogja Medical Center.

View this post on Instagram

A post shared by 🦄 Grace Melia (@grace.melia) on Mar 4, 2020 at 4:39am PST

Nah, kalau ada yang tertarik dengan play therapy, bisa langsung ke Jogja Medical Center karena terapi bermain ini jadi salah satu layanan terapi terbaru yang ada di  JMC yang nantinya bakal dibimbing langsung oleh Grace Melia. Grace Melia sendiri selain saya kenal sebagai suhunya parenting blogger juga satu-satunya Play Therapist di Yogya yang tersertifikasi secara internasional dari APAC (Academy of Play & Child Psychotherapy). Nggak heran kemarin tim dari JMC bilang banyak orang tua yang sudah mengantre untuk mencoba layanan play therapy untuk buah hatinya.

Ruangan play therapy yang jadi layanan terbaru di Jogja Medical Center.

Tapi untuk bisa mencoba layanan play therapy nggak semudah itu, daftar terus langsung ketemu Grace Melia. Orang tua perlu mendaftarkan anak terlebih dahulu untuk ikut terapi dan mengikuti proses yang paling penting yaitu Assessment atau Screening dengan Psikolog Klinis Anak.

Assessment merupakan pengumpulan informasi untuk digunakan sebagai dasar-dasar pengambilan keputusan yang diberikan oleh psikolog yang akan mengkomunikasikan hasil screening. Tujuannya atau fungsinya apa sih assessment ini? Pertama, sebagai dasar pengambilan keputusan. Contohnya, pengambilan keputusan terkait dengan kemampuan dan kompetensi klinis dalam menangani, apakah cukup ditangani sendiri atau harus dirujuk ke profesional lainnya. Kedua, fungsi pembentukan gambaran. Pembentukan gambaran atau model kerja mengenai anak biasanya dilakukan untuk menemukan gambaran mengenai diri anak untuk diteruskan kepada orang lain dalam bentuk laporan. Nantinya gambaran tersebut mempengaruhi penilaian terhadap aspek pribadi anak.

Bunda Gesi menjelaskan mengenai metode bermain dan yang dilakukan selama sesi terapi bersamanya.

Baru deh setelah lolos assessment, anak bisa menjalani terapi yang nantinya kalau sudah selesai akan ada evaluasi bersama dengan psikolog dan terapis. Gitu bunda-bunda, jadi tidak bisa memutuskan sendiri anak harus ikut terapi ini dan itu. Perlu dicek dulu sama ahlinya karena nggak mau dong kalau misalnya anak mendapatkan layanan terapi yang tidak sesuai dengan kebutuhannya.

Nah, terakhir tapi yang paling penting dan paling sering ditanyakan nih, berapa ya biaya yang dibutuhkan kalau mau terapi di Jogja Medical Center? Ini nih saya kasih daftar lengkapnya...

Update: Untuk layanan terapi bersama Bunda Gesi di Jogja Medical Center hari Senin-Jumat by appointment, ya!

Terima kasih Bunda Gesi dan Jogja Medical Center atas undangannya, semoga layanan play therapy bisa membantu kehidupan orang tua dan anaknya bebas masalah supaya bisa menikmati dunianya dengan perasaan bahagia. Aamiin!

Bersama blogger kesayangan, @grace.melia dan @deniathly